Hari ini, entah kenapa tiba-tiba saya dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seorang utusan pribadi presiden menemui saya di rumah. Tentu saja saya sangat terkejut, karena sejak beliau menjabat presiden, baru kali ini saya dipanggil untuk menemuinya.
“Bapak ditunggu oleh Presiden saat ini juga,” kata pria berjas hitam parlente.
“Eh, iya…iya. Boleh saya ganti baju dulu?” tergagap saya menanggapi perkataan Andi Alvian Mararangeng.
“Sudahlah, tidak perlu. Baju Bapak cukup rapi untuk menemui Presiden,” ujar Andi menggamit tangan saya bergegas menuju sebuah mobil yang telah menunggu.
“Pak Presiden lagi pegal-pegal, beliau minta dipijat!” lanjut Andi menjelaskan.
“Oh, pantas saya yang dipanggil!”
“Bapak ditunggu oleh Presiden saat ini juga,” kata pria berjas hitam parlente.
“Eh, iya…iya. Boleh saya ganti baju dulu?” tergagap saya menanggapi perkataan Andi Alvian Mararangeng.
“Sudahlah, tidak perlu. Baju Bapak cukup rapi untuk menemui Presiden,” ujar Andi menggamit tangan saya bergegas menuju sebuah mobil yang telah menunggu.
“Pak Presiden lagi pegal-pegal, beliau minta dipijat!” lanjut Andi menjelaskan.
“Oh, pantas saya yang dipanggil!”