Sabtu, 18 Februari 2012

Bamby Cahyadi Penulis Cerpen Keren

Bamby Cahyadi adalah nama pena dan panggilan akrab dari pemilik nama asli Bambang Cahyadi. Pria kelahiran Manado, 5 Maret 1970 ini sehari-hari bekerja sebagai Operation Manager di perusahaan Food and Beverage di Jakarta. Keseriusannya menulis cerpen berawal sejak tahun 2007. Bamby memulai menulis cerpen di dunia maya dan blog pribadi. Saat ini, ia menulis berbagai tema cerita pendek di Koran Tempo, Suara Pembaruan, Republika, Seputar Indonesia, Suara Karya, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Tribun Jabar, Riau Pos, Batam Pos, Berita Pagi Palembang, Jurnal Bogor, Harian Global (Jurnal Medan), Radar Tasikmalaya, Analisa Medan, Majalah Horison, Femina, Story, D’sari dan Esquire Indonesia. Ia pun pernah menulis esai di koran Media Indonesia, serta aktif mengelola Komunitas Sastra Jakarta (Kosakata) bersama teman-temannya.

Karena mengikuti orang tuanya yang berpindah-pindah tempat dinas, Bamby pernah bersekolah di Manado (TK), Bitung (SD), Ampana (SD) dan lulus SD di SD Negeri 26 Tegal. Lalu masuk SMP Negeri 1 Tegal, dan lulus di SMP Negeri 1 Medan. SMA di SMA Negeri 1 Tasikmalaya dan menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Meraih gelar Bachelor of Hamburgerology dari McDonald’s Hamburger University Sydney, Australia.

Tangan untuk Utik (Penerbit Koekoesan, 2009) adalah buku kumpulan cerpen perdananya. Terlibat dalam Antologi Bob Marley dan 11 cerpen pilihan Sriti.com (Gramedia Pustaka Utama, 2009), Bunga Rampai Cerpen Si Murai dan Orang Gila (DKJ & Kepustakaan Populer Gramedia, 2010) dan Bunga Rampai Cerpen Temu Sastrawan Indonesia IV Ternate (TSI IV, 2011). Novel Bersama 11 Penulis Sengatan Sang Kumbang (2011).

2 komentar:

berrybudiman mengatakan...

Assalamualaikum,

Mas Bamby, saya baru memulai karier (anggap saja begitu, :)) sebagai penulis cerpen.
Saya mau bertanya, Mas.
Apabila mengirimkan ke media besar, misalnya, yang ada di blog LakonHidup. Saya masih belum PD. Maka, saya ingin mengirimkan karya saya ke koran yang levelnya di bawah sedikit dari yang di atas, misalnya, Berita Pagi, Riau Pos, Lampung Post, dll.

Saya pernah mengirim ke Berita Pagi, pernah dimuat, namun saya agak kecewa karena tidak ada pemberitahuan tentang dimuatnya cerpen saya. Padahal saya tidak tinggal di Palembang, jadi saya meminta bantuan teman di Palembang untuk membeli koran saban Minggu.

Tentu saja hal ini sangat merepotkan. Mas, Bamby bagaimana supaya kita bisa tahu koran kita dimuat atau tidak tanpa harus membelinya setiap minggu?

Terima kasih atas jawabannya.

Bamby Cahyadi mengatakan...

Maaf sekali baru balas. Ikuti saja status FB saya