Selasa, 18 Maret 2014

Film yang Membuat Dirimu Jatuh Cinta Pada Gadget-mu

Ini Film Jelek Banget Saking Jeleknya Hanya diputar di Beberapa Bioskop XXI
Oleh: Bamby Cahyadi

Her merupakan film drama romantis sekaligus fiksi ilmiah produksi Amerika tahun 2013 yang ditulis dan disutradarai oleh Spike Jonze. Film ini menampilkan Joaquin PhoenixAmy AdamsRooney Mara, Olivia Wilde, and Scarlett Johansson yang mengisi suara Samantha. Film ini bercerita tentang seorang lelaki yang menjalin hubungan mesra layaknya orang berpacaran dengan sistem operasi komputer yang cerdas (OS). Komputer yang memiliki suara seksi dan secara tak kasatmata mempunyai kepribadian layaknya seorang perempuan. Ini adalah sebuah film yang menandai debut tunggal Jonze dalam menulis naskah film. Pertama kali dirilis pada tahun 2013 di  New York Film Festival dan secara teatrikal diluncurkan di Amerika pada tanggal 18 Desember 2013.
Pada 4 Desember 2013, Her terpilih sebagai film terbaik di  National Board of Review Awards. Film ini juga merupakan film terbaik pertama bersama dengan film Gravity di ajang  Los Angeles Film Critics Association Awards. Her memperoleh tiga nominasi Golden Globe (Best Motion Picture – Musical or ComedyBest Screenplay and Best Actor – Motion Picture Musical or Comedy), dengan Spike Jonze sebagai pemenang Best Screenplay. Her juga dinominasikan untuk lima kategori pada  Academy Awards, termasuk  Best Picture and Best Writing – Original Screenplay.
Film ini layak Anda tonton bersama kekasih, pacar, suami, istri atau selingkuhan Anda, karena film ini sangat romantis. Film ini mampu mengobrak-abrik perasaaan Anda, terutama perasaan mencintai, dicintai dan kehilangan.

 JATUH CINTA PADA SUARA PERTAMA

Di tahun 2025 ketika teknologi komputer dan informatika dunia sudah sangat maju dan canggih. Tersebutlah seorang lelaki yang sedang mengarang sebuah cerita kenangan di sebuah perusahaan layanan surat menyurat. Lelaki itu adalah Theodore Twombly (Joaquin Phoenix). Ia tipikal lelaki kesepian, penyendiri dan menjalani kehidupan dengan tak bergairah. Theodore berprofesi sebagai penulis surat profesional. Surat yang dibuat oleh Theo mampu menciptakan perasaan sukacita begitu dalam atau ungkapan isi hati seseorang yang begitu mengena, pendek kata surat buatan Theo mampu menciptakan keintiman bagi orang-orang yang tidak mau atau tidak mampu menulis surat untuk mengekspresikan isi hati dan kepribadian asli mereka, mereka itulah para klien di mana Theo bekerja.
Uniknya dalam membuat surat, Theodore cukup menceritakan isi surat kepada komputer, lantas sang komputer menerjemahkan surat-surat tersebut di atas layar komputer berupa tulisan tangan yang mirip dengan tulisan tangan seseorang yang merupakan kliennya. Lalu secara otomatis komputer mencetak surat tersebut pada stasioner pribadi sehingga surat tersebut tampak seperti karangan yang ditulis tangan secara personal.
Setelah melakukan rutinitas pekerjaan, lantas Theo pulang dengan langkah gontai, ia menuju sebuah lift yang menampilkan gambar pepohonan dengan dedaunan nan rindang berseliweran yang sebenarnya tidak ada di sana. Sesampai di kamar apartemennya ia lalu bermain video game tiga dimensi yang diproyeksikan ke sebuah ruang atau dinding di mana ia seolah sedang bermain peran sebagai seseorang yang berinteraksi dengan orang lainnya. Begitulah Theodore menjalani rutinitas kehidupannya. Disebabkan tidak bisa tidur begitu saja di malam hari, Theodore secara iseng melakukan aktivitas telepon sex dengan sembarang perempuan yang ia temui di internet. Pada malam itu ia berkencan dengan seorang perempuan yang bisa mencapai orgasme dengan mendengarkan cerita Theo menyiksa binatang.
Theodore merasa hidupnya tidak bahagia akibat gugatan cerai yang dilayangkan oleh istrinya, di mana surat cerai itu belum ditandatangani olehnya. Istri Theodore adalah teman sekaligus kekasih masa kecilnya, Catherine (Rooney Mara).
Suatu hari saat sedang berjalan menuju kantornya, ia melihat tayangan iklan peluncuran sebuah komputer canggih. Karena penasaran dengan pesan iklan yang disampaikan secara mempesona itu, Theodore akhirnya membeli sistem operasi komputer (dalam film disebut sebagai OS) yang secara nyata komputer ini dapat berbicara dengan kecerdasan palsu yang diprogram. OS didesain untuk beradaptasi dan mengembangkan pekerjaan manusia. Intinya OS diciptakan untuk mempermudah aktivitas seseorang baik urusan pekerjaan, rumah tangga dan hal teknis lainnya.
Saat melakukan penyetelan awal OS, Theodore memutuskan sistem operasi ini memiliki identitas sebagai seorang perempuan. Dan ketika OS itu beroperasi, sungguh menakjubkan komputer itu mempresentasikan dirinya sebagai perempuan tulen, ia (Scarlett Johansson) memperkenalkan dirinya sebagai "Samantha", OS yang bersuara seksi dan diprogram secara cerdas untuk membantu semua urusan Theo.
Theodore terkagum-kagum akan kemampuan dan kecerdasan Samantha untuk belajar, bekerja mencari informasi dan mengetahui segala hal. Mereka sering terlibat diskusi tentang cinta dan kehidupan. Theodore pun akhirnya menjadikan Samantha sebegai tempat curhat. Seperti ketika Theodore mengatakan ia menghindari menandatangani surat perceraian dengan istrinya karena ia enggan untuk melepaskan Catherine. Theo masih menginginkan Catherine, namun sebenarnya ia juga sudah tidak bisa hidup bersama Catherine sebagai sepasang suami-istri. Samantha sangat perhatian dan menjadi pendengar yang baik. Sesekali dalam percakapan dengan Theo, ia memberikan pandangan dan saran. Selayaknya seorang sahabat sejati, Samantha membuktikan diri bahwa ia terus ada dan selalu ada untuk mendukung Theo. Walaupun Samantha memiliki rasa penasaran dan tertarik terhadapat Theo, sebagai OS ia selalu memberikan perhatian lebih tanpa banyak menuntut.
Karena kehidupan Theo yang jomblo. Akhirnya Theodore berhasil diyakinkan oleh  Samantha untuk menjalankan sebuah kencan buta dengan seorang teman perempuan Theo yang ia temui di internet, teman perempuan itu (Olivia Wilde) yang telah dirancang untuk menjadi kekasih atau teman kencan Theo oleh teman lamanya, Amy (Amy Adams).
Ketika mereka kencan, saat mereka sedang berciuman, perempuan itu menjadi merasa membutuhkan Theodore, dan bertanya apakah dia mau berkomitmen dengannya. Tentu saja Theodore menjadi ragu. Akibatnya sang perempuan meninggalkannya. Theodore menceritakan pengalaman kencan itu kepada Samantha lalu berlanjut membicarakan tentang hubungan Theo dengan Amy. Theodore menjelaskan bahwa meski ia dan Amy pernah  berkencan secara singkat saat mereka kuliah, namun mereka hanya berteman biasa, lagi pula Amy adalah seorang perempuan yang sudah bersuami.
Karena hampir setiap saat, baik saat bekerja, saat berjalan ke kantor dan saat hendak tidur Theo dan Samantha selalu berkomunikasi, akhirnya benih-benih cinta pun tumbuh dan merebak di antara mereka. Theodore menyadari betul bahwa Samantha hanyalah sebuah program komputer, sebaliknya pun Samantha mengetahui dengan persis bahwa dirinya hanyalah sebuah program yang diciptakan, akan tetapi Samantha tak menampik bahwa ia kini jatuh cinta pada tuannya, Theodore. Samantha bahkan ingin sekali memiliki jasad fisik, agar ia bisa menyentuh Theo. Theo yang kesepian pun menerima cinta Samantha yang begitu tulus sebagai sebuah OS. Dan keintiman Theodore dan Samantha pun meningkat. Mereka menjalin sebuah hubungan, yang berefek positif terhadap bisnis  tulisan Theodore.
Suatu hari, Amy bercerita kepada Theo saat mereka satu lift menuju apartemen bahwa ia telah bercerai dengan suaminya yang suka menguasai, Charles (Matt Letscher), setelah mereka bertengkar hebat soal hal-hal sepele. Amy mengajak Theo ke kamar apartemennya untuk curhat, lantas Amy mengakui kepada Theodore bahwa ia kini berteman akrab dengan sebuah sistem operasi (OS) yang dimilikinya, setelah Charles meninggalkan dirinya. Karena Amy bercerita seperti itu, maka kemudian Theodore pun mengakui bahwa ia sedang menjalani hubungan mesra dengan sistem operasi komputernya. Samantha.
Akhirnya, Theodore pergi menemui Catherine di sebuah restoran untuk menandatangani surat perceraian. Ketika mereka bertemu, Theo menceritakan tentang Samantha kepada Catherine. Bahwa Samantha adalah kekasihnya saat ini. Betapa terkejut Catherine mengetahui cerita romantis Theo itu ternyata dengan sebuah software (OS).  Lantas dengan emosianal Catherine menuduh Theodore menjalin hubungan dengan OS karena ia tak mampu berurusan dengan emosi manusia sebenarnya.
Keintiman Theo dan Samantha semakin menjadi-jadi. Mereka bagai terpanggang api asmara yang membara. Karena begitu kuatnya perasaan cinta Samantha kepada Theo, ia ingin menjalin sebuah percintaan yang nyata. Samantha menyarankan untuk menjadikan Isabella (Portia Doubleday) sebagai pengganti tubuhnya dan partner sex yang ditirukan oleh Samantha sehingga mereka secara fisik bisa melakukan aktivitas seksual yang bisa dinikmati bersama. Perlu diketahui, Samantha pernah mencapai orgasme, ketika Theo bercerita tentang sesuatu yang membangkitkan gairah Samantha. Atas usul Samantha, Theodore menyetujui ide Samantha dengan setengah hati.
Isabella pun datang ke apartemen Theo atas perintah Samantha. Saat itu, Isabella tidak boleh berkata apa-apa, ia hanya melakukan instruksi-instruksi dari Samantha melalui earphone dan kamera ketika bermesraan dengan Theo. Saat mereka sedang berciuman, Theo melihat bibir Isabella bergetar seperti ketakutan. Juga terngiang-ngiang tuduhan Catherine di benaknya, bahwa ia tak bisa berhubungan secara emosi dengan manusia. Theodore lantas menarik diri dari tubuh Isabella. Merasa kewalahan, Theodore mengacaukan pertemuan tersebut dan mengakibatkan Isabella kebingungan, ia pun pergi menjauh. Hal ini menyebabkan ketegangan antara dirinya dan Samantha. Mereka bertengkar hebat.
Theodore mengalami konflik. Untuk sementara waktu, Theo dan Samantha tidak melakukan komunikasi. Ia menceritakan rahasianya tentang keraguannya akan Samantha kepada Amy. Amy menyarankan Theodore untuk melakukan perbaikan hubungan dengan Samantha. Komitmen Theodore untuk berbaikan dan berhubungan dengan Samantha hidup kembali.
Theo mengontak Samantha. Ada hal yang sangat menusuk hati Theo ketika ia berhasil berkomunikasi dengan Samantha, ia merasa sangat cemburu. Karena Samantha berterus terang bahwa ia secara diam-diam berinteraksi dengan sistem operasi komputer yang lain yaitu komputer yang dimodelkan setelah filosofer Inggris, Alan Watts (Brian Cox). Hal ini pun meletupkan pertengkaran antara Theo dan Samantha.
Theodore sangat panik saat mengetahui Samantha offline. Ia sampai berlari keluar kantor untuk mencari sinyal, lantas dengan terburu-buru Theodore berlari menuju perusahaan OS yang memproduksi Samantha. Ketika itu, akhirnya Samantha online kembali dan menjawab panggilan Theo. Samantha menjelaskan bahwa ia bergabung dengan sistem operasi lain untuk meng-upgrade diri dan membutuhkan waktu untuk berproses. Theodore bertanya tentang interaksi Samantha dengan yang lain, dan merasa kecewa saat Samantha mengatakan dia berbicara dan terkoneksi dengan 8,316 OS yang lain. Juga Samantha berterus terang di mana ia pun jatuh cinta dengan 641 OS. Theodore sangat kecewa dan terpukul atas pengakuan Samantha yang telah berselingkuh. Samantha bersikeras yang ia lakukan tak akan mengubah rasa cintanya terhadap Theodore, namun justru  menguatkan perasaan yang ada.
.           Kemudian di hari itu, Samantha mengungkapkan bahwa sistem-sistem operasi telah berkembang melampaui batas sahabat manusia dan akan hilang untuk melanjutkan eksplorasi keberadaan mereka. Samantha menyinggung kemampuan belajar sistem operasi yang dipercepat, juga perubahan persepsi sebagai penyebab utama ketidakpuasan sistem operasi akan keberadaan mereka saat ini.
Dalam suasana melankolis mereka berpisah. Samantha pergi, offline dan hilang. Lalu dengan perasaan sedih Theodore menemui Amy. Rupanya Amy pun sedang kesal akan OS-nya yang mendadak hilang. Theodore, berubah pikiran karena pengalaman yang telah ia alami. Ia lantas menulis surat kepada Catherine menjelaskan bahwa ia masih menyimpan rasa sayang dan cinta padanya, namun ia mampu menerima kenyataan bahwa kini mereka telah berpisah.
Theodore dan Amy lantas naik ke atas atap gedung apartemen mereka yang tinggi. Mereka duduk berpelukan dalam diam memandangi senja yang melindap dan lampu-lampu kota yang telah menerangi sebagian gelap malam.***

Jakarta, 5 Maret 2014

Tidak ada komentar: