Senin, 07 Juli 2014

sajak-sajak bamby cahyadi

Peperangan itu Ternyata Aku Penyebabnya

Aku diserang gelisah, cemas, takut, kalut dan galau yang ceria
mereka bersekongkol agar hatiku melakukan kudeta jahat pada pikiranku
pertempuran masih berlangsung dan peluru perang berdesingan di pucuk kepala
agar berlangsung singkat kulemparkan saja nuklir pada segerombolan hantu
kulihat mereka terbirit-birit bahkan ada yang tubuhnya musnah dan hampa
aku diserang oleh diriku sendiri rupanya bukan oleh mereka dan kamu

Jakarta, 2011


Ketika Bangun Tidur Otakku Lumer Jadi Tai

Baru saja suara televisi padam setelah berisik sepanjang waktu non stop 24 jam
aku begitu malas hanya sekadar menjerang air dan menjadikannya segelas kopi
kurasa mimpiku belum enyah dari lubang kepala yang masih terpejam
baiklah pagi siang malam tak ada beda bagiku hari telah mati

Di kepalaku yang berlubang itu penuh manusia yang bicaranya berbuih bui
mereka teriak lantang tentang kemiskinan, ketidakadilan, demokrasi dan korupsi
makanya telinganku berdenging-denging jadi pekak dan lantas tuli
aku hanya bisa terpaku tak berkutik ketika otakku kian hari kian lumer jadi tai

Jakarta, 2011


Janji Manusia Sejati Tak Berani Mati

Aku bersekutu dengan malam yang jahanam
bersaksi bahwa tak ada yang lebih durhaka dari subuh
kecuali pada bintangbintang tak pernah terbenam
berzikir pada gelinjangan embun pagi dalam tubuh

Aku bercinta dengan angin
yang mendesir pada urat sahwatku
bercumbu dan memagutnya habis-habisan
sampai batang nafsuku berkeluh kelu

Aku berjanji pada kebohongan yang palsu
akan setia mencintaimu sampai mati
berkata sopansantun menyantetmu dalam kalbu
mendeklarasi kejujuran busuk tanpa dengki

Aku ini manusia sejati
berani memegang janji

Aku ini manusia imitasi
tak berani mati

Jakarta, 2011


Telepon Putus Cinta

Suara dering telepon darimu bagai angin yang berembus
menyelinap pada cuping kuping lantas pada jantungku merembes
ketika kau berkata halo padaku hatiku bagai ditembus virus
virus yang menusuk perlahan pada rasa cinta tak pernah beres


Jakarta, 2013



Bamby Cahyadi, lahir di Manado, 5 Maret 1970. Bergiat di Komunitas Sastra Jakarta (Kosakata). Buku terbarunya, Perempuan Lolipop (Gramedia Pustaka Utama, 2014). Terlibat dalam Kitab Antologi Puisi Jilid 2 Sastra Reboan Cinta Gugat (Pasar Malam Production, 2013)

Tidak ada komentar: