Kamu Bisa Mati di Mana Saja.
Bisa saja kamu mati tertimpa atap supermarket yang runtuh. Siapa yang tahu?
Kamu suka sekali belanja, suka sekali menjelajahi mal-mal dan supermarket besar
di kota ini. Banyak bangunan di kota ini yang dibuat dengan kesalahan desain
dan kualitas konstruksi yang jelek. Kamu mungkin tak mati dengan kepala remuk,
namun karena kamu terperangkap dan pencarian atas dirimu bergerak lambat, kamu
mati kehabisan napas.
Bisa jadi kamu mati saat berkendara dengan mobil keluaran terbaru di atas
jalan beraspal yang mulus. Bukan akibat tabrakan beruntun. Tapi lantaran pipa
gas negara yang dibenamkan di ke dalaman tanah di atas jalan mulus di mana kamu
melintas itu tiba-tiba meledak. Pipa gas milik negara di kota ini bisa saja
sudah keropos, akibat tekanan yang terlalu tinggi, meledak! Kamu tergolek bersama
mobilmu yang hancur. Tubuhmu juga hancur tentunya.
Kamu bisa saja mati saat sedang asyik menikmati wisata kuliner di warung
makan pinggir jalan di daerah pegunungan di kota ini. Kamu bukan mati karena
serangan jantung, akibat sumbatan kolesterol pada pembuluh darahmu. Dikarenakan
ada truk pasir naas yang kehilangan kendali akibat rem blong, truk tersebut
menyeruduk warung makan dan menghunjam tubuhmu hingga tewas. Saat itu kamu
masih menguyah sate kambing kegemaranmu. Lalu truk itu terbakar, warung makan
itu juga ikut terbakar. Api berkobar mengulum tubuhmu hingga menjadi serupa
sate kambing dalam kunyahanmu.
Kamu bisa mati di mana saja. Dalam tidur dan mimpimu sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar